KONTRASEPSI
A. Definisi
Upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan obat / alat, atau dengan operasi.
B. Tujuan Penggunaan Kontrasepsi
1. Menunda Kehamilan
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilan
a. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan
1). Reversibilitas yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak
2). Efektifitas yang lebih tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi
b. Kontrasepsi yang sesuai
1). Pil
2). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) mini
3). Cara sederhana
c. Alasan
1). Usia dibawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak dulu
2). Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda
3). Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasngan muda masih sering berhubungan ( Frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi
4). Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral
2. Menjarangkan kehamilan
Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
a. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan
1). Reversibilitas cukup tinggi
2). Efektifitasnya cukup tinggi karena akseptor masih mengharapkan mempunyai anak
3). Dapat dipakai 3-4 tahun
4). Tidak menghambat produktifitas air susu ibu (ASI)
b. Kontrasepsi yang sesuai
1). AKDR
2). Suntik
3). Cara sederhana
4). Susuk KB
5). Kontrasepsi mantap ( Kontap)
c. Alasan
1). Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan
2). Segera setelah anak alahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama
3). Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak / kurang berbahaya karena berada pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan
3. Mengakhiri kesuburan
Saat usia diatas 30 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak
a. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan
1). Efektivitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak
2). Reversibilitas rendah
3). Dapat dipakai untuk jangka panjang
4). Tidak menambah kelainan yang sudah ada
b. Kontrasepsi yang sesuai
1). Kontrasepsi mantap (Tubektomi / vasektomi)
2). Susuk KB
3). AKDR
4). Suntik
5). Pil
6). Cara sederhana
c. Alasan
1). Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya anak lagi karena alasan medis
2). Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap
3). Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif lebih baik dibanding dnegan susuk KB atau AKDR
4). Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek samping dan komplikasi
C. Kontrasepsi
1. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat / obat-obatan
a. Senggama terputus
Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Hal ini didasari bahwa akan terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh bagian terbesar pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk menarik penis keluar dari vagina.
Keuntungan
1). Tidak membutuhkan biaya
2). Tidak menggunakan alat maupun persiapan
3). Secara medis aman
Kerugian
1). Dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria
2). Pengeluaran air mani sebelum ejakulasi
3). Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
4). Pengeluaran semen dekat pada vulva
5). Merintangi kenikmatan seksual
6). Menurunkan kepuasan
b. Pantang berkala
Prinsip sistem ini ialah tidak melakukan senggama pada masa subur. Ovulasi terjadi 14-2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk dibuahi dalam 24 jam setelah ovulasi. Yang disebut masa subur atau fase ovulasi terjadi mulai 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi. Karena itu jika konsepsi ingin dicegah, senggama harus dihindari sekurang-kurangnya 3 hari (72jam) yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.
Untuk menetapkan saat ovulasi metode yang dianjurkan ialah metode lendir serviks, metode suhu basal dan palpasi serviks dengan pencatatan yang teratur. Metode tradisonal dan paling sederhana ialah metode irama yang didasarkan pada perhitungan matematika yaitu
1). Untuk mengindentifikasikan masa subur akseptor pertama-tama mencatat panjang siklus haid sekurang-kurangnya selama 6 siklus. Selama saat ini akseptor dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain
2). Dari jumlah hari pada siklus terpanjang kurangi dengan 11. Ini menunjukkan hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut
3). Dari jumlah hari pada siklus terpendek kurangi 8. Ini menunjukkan hari subur pertama dalam siklus haid tersebut
c. Metode Suhu Basal
Dengan pengukuran ini dapat ditentukan dengan tepat saat terjadinya ovulasi. Hormon progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum setelah ovulasi bersefat termogenik atau memproduksi panas. Dapat menaikkan suhu tubuh 0,050C sampai 0,20C dan mempertahankan pada tingkat ini sampai saat haid berikutnya. Menjelang ovulasi suhu basal badan turun, kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu basal naik lagi sampai tingkat lebih tinggi daripada tingkat suhu sebelum ovulasi dan tetap tinggi sampai akan terjadinya haid.
Pengukuran suhu basal badan dilakukan tiap hari sesudah haid berakhir sampai mulai haid berikutnya. Usaha itu dilakukan sewaktu bangun pagi sebelum menjalankan kegiatan apa-apa dengan memasukkan termometer dalam rektum atau dalam mulut dibawah lidah selama 5 menit. Harus diingat bahwa beberapa faktor dapat menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa terjadi ovulasi misalnya infeksi, kurang tidur, minum, alkohol dan sebagainya.
d. Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged Laktation)
Menyusui anak mencegah dan memperpanjang amenore postpartum.
Kerugian
Ovulasi pada suatu saat akan terjadi lagi dan akan mendahului haid pertama setelah partus. Bila ini terjadi maka konsepsi dapat terjadi selagi wanita tersebut masih dalam keadaan amenorea ( Hamil kembali setelah melahirkan sebelum mendapat haid)
2. Kontrasepsi secara mekanis untuk pria
a. Kondom
Penggunaan kondom untuk tujuan sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina.
Keuntungan kondom
1). Murah
2). Mudah didapat (tidak perlu resep dokter)
3). Tidak memerlukan pengawasan
4). Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin
Kerugian kondom
1). Kondom dapat menurunkan spontanitas dan sensasi
2). Bila sensitif terhadap bahan kondom bisa timbul efek alergi baik pada pria maupun wanita
3). Harus digunakan jelly bila vagina kering
Efek samping
Pada sejumlah kecil kasus terdapat reaksi alergi terhadap kondom karet.
Kontra Indikasi
Alergi terhadap kondom karet
3. Kontrasepsi secara mekanis untuk wanita
a. Pessarium
1). Diafragma vaginal
Diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, adapula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per.
Diafragma dimasukkan kedalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sprema masuk kedalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya.
Indikasi pemakaian diafragma vaginal
a). Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik
b). Jika frekuensi tidak seberapa tinggi sehingga tidak dibutuhkan perlindungan yang terus menerus
c). Jika pemakaian pil, AKDR atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh karena sesuatu sebab
Keuntungan
Alat ini dapat digunakan kembali dan tidak mahal dnegan penggunaan selama beberapa tahun
Kerugian
a). Alat ini memerlukan ketrampilan memasangnya
b). Harus dipaskan secara individual
c). Harus dipaskan kembali setelah kelahiran bayi atau setelah penurunan berat badan sebanyak 6,8 kg atau lebih
d). Penggunaan lebih dari 24 jam tidak dianjurkan karena resiko sindrom syok toksin
Kontra indikasi diafragma vaginal
a). Sistokel yang berat
b). Prolapsus uteri
c). Fistula vagina
d). Hiperantefleksio
e). Hiperretrofleksio uterus
Efeksamping
a). Sindroma syok toksik
b). Sistitis
c). Kram
d). Tekanan rektum
e). Alergi terhadap spermisida atau karet
2). Cervical cap
Cervikal cap dibuat dari karet atau plastik dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya berdiameter 22 mm sampai 33 mm jadi lebih kecil daripada diafragma vaginal. Cap ini dipasang pada porsio serviks uteri seperti memasang topi. Dewasa ini alat ini jarang dipakai untuk kontrasepsi.
Keuntungan
a). Memberikan perlindungan terus-menerus selama 48 jam berapakalipun bersenggama dilakukan.
Kerugian
a). Alat ini dapat lepas
b). Harus diisi dengan spermisida
c). Harus dipaskan secara individu oleh petugas perawtan kesehatan
d). Tidak dapat digunakan jika wanita tersebut memiliki anatomi atau alergi terhadap plastik, karet atau spermisida.
e). Pemakaian lebih dari 48 jam tidak disarankan karena dapat menimbulkan resiko sindrom syok toksik
4. Kontrasepsi dengan obat-obatan spermatisida
a. Suppositorium (Lorofin Suppositoria, Rendel Pessaries)
Suppositorium dimasukkan sejauh mungkin kedalam vagina sebelum coitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam
b. Jelly atau crème ( Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, delfen vaginal crème)
Jelly lebih encer daripada crème. Obat ini disemprotkan kedalam vagina dnegan menggunakan alat. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam
c. Tablet busa (Sampoon, Volpar, Syn-A-Gen)
Sebelum digunakan tablet terlebih dahulu dicelupkan kedalam air kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30 sampai 60 menit
d. C-film
Merupakan benda tipis dapat dilipat dan larut dalam air. Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif setelah 30 menit.
Efek samping
Jarang tejadi dan bila ada berupa reaksi alergi.
a. Keuntungan
1). Metode ini tersedia tanda resep
2). Berguna bila metode lainnya tidak cocok atau merupakan kontraindikasi
3). Memiliki sedikit atau tidak ada efeksamping
4). Memberikan perlindungan sedang ( sampai 25%) terhadap beberapa penyakit menular seksual termasuk gonore dan klamidia
b. Kerugian
1). Kurang efektif bila dibandingkan metode lainnya.
2). Dapat mengiritasi jaringan ( sebagaian besar produk mengandung alumunium )
3). Secara estetik kurang menyenangkan
4). Satu dosis pada sebagian besar spermisida efektif selama 1 jam
5. Kontrasepsi Hormonal
Estrogen sebagai kontrasepsi bekerja dengan jalan menghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis ovarium, menghambat perjalanan ovum atau implantas. Sedangkan progesteron bekerja dengan cara membuat lendir serviks lebih kental hingga penetrasi dan transportasi sperma menjadi sulit, menghambat kapasitas sperma, perjalanan ovum dalam tuba, implantasi dan menghambat ovulasi melalui fungsi hipothalamus-hipofisis-ovarium
Kontra indikasi
Mutlak
a. Kehamilan,
b. Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen,
c. Pernah mengalami kelainan cerebrovaskuler
d. Diabetes mellitus
Relatif
a. Depresi
b. Migren
c. Mioma uteri
d. Hipertensi
e. Oligomenore
f. Amenore
Efeksamping
Efeksamping pemberian kontrasepsi hormonal sesuai dengan kadar hormon yang dikandungnya.
Kelebihan hormon estrogen
a. Menimbulkan nausea,
b. Edema, keputihan,
c. Kloasma
d. Disposisi lemak berlebihan
e. Eksotrofia
f. Teleangiektasia
g. Nyeri kepala,
h. Hipertensi
i. Superlaktasi
j. Buah dada tegang.
Rendahnya dosis estrogen
a. Spotting dan breakthrough bleeding antara masa haid.
Kelebihan progesteron
a. Perdarahan yang tidak teratur,
b. Nafsu makan meningkat,
c. Cepat lelah,
d. Depresi,
e. Libido berkurang,
f. Jerawat,
g. Alopesia,
h. Hipomenore
i. Keputihan.
Kekurangan hormon progesteron
a. Darah haid yang lebih banyak dan lama.
Berikut ini merupakan konrasepsi hormonal
a. Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi
1). Minipil
Mengandung progestin tetapi tidak ada estrogen. Pil ini harus diminum setiap hari dan lebih disukai pada waktu yang sama setiap hari untuk mencapai efektifitas maksimal. Penggunaan pil mini menyebabkan endometrium atrofi tipis dan penebalan lendir serviks yaitu menghambat permebilitas sperma. Pil ini tidak menekan ovulasi secara konsisten, 40% wanita akan berovulasi dengan normal
2). Pil kombinasi
Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang paling efektif. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genetalis, seperti menimbulkan perubahan-perubahan pada lendir servik sehingga menjadi kurang banyak dan kental yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri. Terjadi perubahan-perubahan pada motilitas tuba fallopi dan uterus.
a). Efek samping
Efek karena kelebihan estrogen
Rasa mual dan muntah
Retensi cairan
Sakit kepala
Nyeri pada mamae
Fluor albus
Diare
Rasa perut kembung
Peningkatan BB
Efek karena kelebihan progestagen
Perdarahan tidak teratur
Bertambahnya nafsu makan
Bertambahnya BB
Akne
Alopesia
Kadang-kadang mammae mengecil
Flour albus
Hipomenorea
Efeksamping yang berat
b). Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak
Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen
Penyakit hati yang aktif baik akut ataupun menahun
Pernah mengalami tromboflebitis
Tromboemboli
Kelainan vaskulerisasi
DM
Kehamilan
Kontaindikasi relatif
Depresi
Migrain
Mioma uteri
Hipertensi
Oligomenorea
Amenorea
3). Pil Pasca senggama (Morning after Pill)
Merupakan obat yang mengandung estrogen dalam dosis tinggi yang mempunyai efek mencegah kehamilan jika diberikan segera setelah koitus yang tidak dilindungi.
b. Obat suntikan
Mekanisme kerja
1). Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing factor dari hipotalamus
2). Lendir serviks bertambah kental sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri
3). Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
4). Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah
Waktu pemberian dan dosis
Ibu dengan postpartum
c. Norplant ( Alat Kontrasepsi Bawah Kulit, Implan, KB susuk)
Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic (polydimethylisiloxane) dan disusukkan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan dibawah kulit adalah sebanyak6 kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi ataupun pada AKDR yang bioaktif.
1). Kelebihan
a). Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen
b). Tidak menaikkan tekanan darah
c). Resiko terjadi kehamilan ektopik lebih kecil jika dibanding penggunaan AKDR
d). Pemakaian jangka panjang (5 tahun)
e). Bersifat reversibel
2). Efeksamping
a). Gangguan pola haid
b). Spotting
c). Perdarahan haid memanjang
d). Mual
e). Anoreksia
f). Sakit kepala
g). Kadang-kadang terjadi perubahan libido dan berat badan
h). akne
3). Indikasi
a). Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi tidak tersedia menjalani kontap untuk menggunakan AKDR
b). Wanita-wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen
4). Kontraindikasi
a). Kehamilan atau disangka hamil
b). Penderita penyakit hati
c). Kanker payudara
d). Kelainan jiwa
e). Varikosis
f). Riwayat kehamilan ektopik
g). Diabetes Mellitus
h). Kelainan Kardiovaskuler
6. Kontrasepsi dengan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )
Merupakan alat fleksibel yang dimasukkan kedalam rongga uterus. Alat ini mengubah transpor sperma tuba dan uterus sehingga fertilitas tidak terjadi.
Keuntungan
a. Tidak mahal
b. Penggunaan jangka panjang
c. Reversibel
d. Tidak memiliki efeksamping sistemik
e. Bisa digunakan pada wanita menyusui
f. Tidak memerlukan perhatian kecuali memeriksa bahwa alat ini ada ditempat ( dengan merasakan benang menempel dekat saluran vagina)
g. Efektivitas cukup tinggi
Kerugian
a. Alat ini tersedia hanya lewat petugas kesehatan
b. Tidak dapat digunakan jika wanita teresebut memiliki infeksi pelvik aktif atau kronis, infeksi postpartum, hiperplasi endometrium atau karsinoma atau kelainan uterus
c. Tidak baik digunakan pada wanita yang memiliki penyakit menular seksual
Efeksamping
a. Dismenore
b. Meningkatkan aliran darah menstruasi
c. Bercak darah diantara periode menstruasi
d. Infeksi uterus atau perforasi
e. Kehamilan ektopik
f. Infeksi uterus
g. Kehamilan ektopik
h. Nyeri abdomen berat
i. Demam
j. Menggiggil
k. Keluaran vagina yang berbau
l. Perdarahan
7. Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi)
a. Tubektomi pada wanita
Tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Tindakan tubektomi dapat dilakukan dengan jalan laparotomi atau pembedahan vagina.
1). Keuntungan
a). Motivasi hanya dilakukan satu kali saja
b). Efektivitas hampir 100%
c). Tidak mempengaruhi lebido seksual
d). Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
2). Indikasi
a). Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
b). Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup
c). Pada sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup
b. Vasektomi pada pria
1). Indikasi
a). Pasangan suami istri tidak menghendaki kehamilan lagi
b). Pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya
2). Kontraindikasi
Kelainan lokal atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi
3). Keuntungan
a). Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental
b). Tidak mengganggu libido seksual
c). Bersifat permanen dan sangat efektif
4). Kerugian
a). Metode ini memerlukan pembedahan