KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
KEPERAWATAN adalah
Suatu bentuk pelayanan profesi yang merupakan bagian internal pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio,psiko, social, dan spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat, baik sakit maupun sehat
KEPERAWATAN MATERNITAS adalah
Pelayanan keperawatan professional yang merupkan bagian integral yang ditujukan pada ibu usia subur yang berkaitan dengan isitem reproduksi.
ASKEP IBU DALAM KONTEKS KELUARGA
TUJUAN persiapan persalinan serta kualitas pelayanan Kesehatan yang dilakukan dan di fokuskan pada kebutuhan bio,psiko,social dari klien dan keluarga serta bayi baru lahir.{May&Mahl Meister 1990}
ASKEP IBU DALAM KONTEK KELUARGA:
Merupakan disiplin ilmu keperawatan spesialis di dalam memberikan askep kepada ibu,bayi,dan keluarga lain secara holistic dengan pendekatan proses keperawatan.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN
1. Cara pandang situasi kerja yang melibatkan perawat.
Info: aksi dalam reaksi:perawat.
4 konsep:
manusia/orang
lingkungan
kesehatan
keperawatan
Guna:
praktek
penelitian
pengajaran
2. Hubungan dengan proses keperawatan –abstrak yang dioperasikan denagn menggunakan proses keperawatan
pengkajian
diagnosa
perencanaan
implementasi
evaluasi
KONSEP DAN FILOSOFI ASKEP IBU DALAM KONTEKS KELUARGA
# Konsep ada 4
Manusia
Lingkungan
Kesehatan
Keperaawatan
# Askep ibu dalam konteks keluarga merupakan salah satu cabang spesialisasi dari ilmu keperawatan yang harus bertolak dari keempat konsep
Gambaran pelayanan Kesehatan ibu yang komprehensif dan holistic terliat pada pemberian askep ibu dalam konteks keluarga
SKEMA:
MANUSIA (ORANG) LINGKUNGAN KEPERAWATAN
UNIK UTUH MASYARAKAT DINAMIS BANTUAN PELYN.
KES PROFESIONAL
INDIVDL BSSP KELUARGA FUNGSI - PROMOTIF
OPTIMAL - PREVENTIF
- KURATIF
- REHABILITATIF
ASKEP IBU DLM KONTEK KELG
PENYELESAIAN MASALAH ILMIAH
TIDAK TAHU TAHU
TIDAK MAU MAU
TIDAK MAMPU PROSES KEPERAWATAN
“FAMILY CENTRE MATERNITY CARE” antara lain:
1. Melaksanakn pendidikan prenatal dan pendidikan ortu
2. Mengikut sertakan keluarga dalam perawatan kesehatan dan persalinan
3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi
4. Mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah sendirir
5. Menetapkan peraturan yang fleksibel dalam pemberian askep
6. Melakukan kontak bayi dan ortu sedini mungkin
7. Menjalankan kunjungan yang tidak tetap
8. Menjalankan booming in
9. Perawatan intensif bayi lahir, keluarga diikut sertakan
10. Pemulangan klien secepat mungkin yang dilakukan follow up/ pengontrolan secepatnya
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT MATERNITY
Menurut Olde Et (1988)
1. Menberikan pelayanan kesehatan
2. Bertindak sebagai advocate, yaitu sebagai perantara dengan klien dalam mencari sumber untuk peningkatan taraf kesehatan
3. Pendidik (perawat mandiri)
4. Peneliti (iptek)
5. Change agent (perubahan dalam profesi keperawatan)
6. Politica (activist: aktif dalam politik dengan tujuan memajukan profesi)
Menurut American Nurse Association
Standart praktek Maternal – Child Health Nursing, sebagai berikut:
Standart 1
Perawat membantu anak dan ortu untuk peningkatan Kesehatan yang optimal
Standart 2
Perawat membantu keluarga untuk mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan personal dari anggota keluarga dan fungsi keluarga dengan optimal
Standart 3
Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan serta keluarga yang mempunyai resiko untuk mencegah masalah actual dan potensial dalam Kesehatan
Standart 4
Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbang system reproduksi
Standart 5
Perawat mampu mendeteksi perubahan status Kesehatan
Standart 6
Perawat memberikan intervensi yang tepat dan pengobatan untuk meningkatkan Kesehatan dan memulihkan dari penyakit
Standart 7
Perawat membantu keluarga dan klien untuk mengerti dan memakai koping yang baik selama sakit dalam masa tumbang anak
Standart 8
Perawat mempunyai strategi yang aktif dan positif untuk menggunakan sumber dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang adekuat
Standart 9
Perawat meningkatkan praktek kep ibu dan anak melalui evaluasi praktek pendidikan, penelitian.
PERAN PERAWAT MATERNITAS DI INDONESIA
GBHN pada PELITA V: pembangunan Kesehatan dilakukan dengan prioritas
Tujuan:
- upaya peningkatan Kesehatan masyarakat
- upaya peningkatan Kesehatan keluarga
Peningkatan kualitas manusia dan keluarga
Peningkatan kualitas ibu.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu
Upaya yang dilakukan bertujuan
- meningkatkan kemampuan fisik ibu
- menurunkan kesakitan dan kematian ibu
Strategi pemerintah Indonesia:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Meningkatkan mutu pertolongan persalinan
3. Meningkatkan rujukan secara berjenjang
4. Meningkatkan peran serta masyarakat
5. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan:
1. Pelatihan dan peningkatan pengetahuan petugas
2. Pelatihan KB – KIA
3. Pelatihan kader
4. Pembinaan dukun
5. Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
6. Peningkatan pelayanan pertolongan persalinan
7. Peningkatan pelayanan ibu hamil – anak min. 4x
8. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kehamilan + persalinan untuk masyarakat dan kader
9. Pertemuan antara kepala puskesmas dan ahli kebidanan anak untuk peningkatan pengetahuan
10. Adanya standarisasi sarana puskesmas untuk pelayanan rujukan pada kehamilan + persalinan dengan komplikasi
11. Kerjasama antar lintas sektoral dan lintas program
12. Ditingkatkannya supervise kesehatan klien
ADAPTASI KELUARGA TERHADAP KEHAMILAN
KEHAMILAN
- Bukan hanya awal pertumbuhan janin
- Awal terbentuknya keluarga
- Perlu penyesuaian diri
DUA HAL PENTING
- Kualitas adaptasi dipengaruhi oleh Kesehatan ibu selama masa childbearing
- Masalah keluarga selama kehamilan masalah di kemudian hari
TUJUAN
Membantu keluarga mencapai penyesuaian diri yang sehat terhadap stress masa childbearing.
KELUARGA PADA MASA CHILDBEARING
1. BATASAN KELUARGA
- Keluarga sebagai suatu system social
- Interdependen
- Keluarga sebagai suatu system kelompok
- Interaksi – Interdependen
- Kelompok – Individu
- Ikatan darah – Perkawinan – Adopsi
- Tinggal bersama-sama
- Interaksi sesuai peran
Memberi pengaruh langsung pada emosi dan Kesehatan mental ibu hamil
2. BENTUK KELUARGA
- Keluarga Inti
- Keluarga Besar
- Single parent family
- Three generation
3. FUNGSI KELUARGA
- Menjaga kelangsungan individu dalam kelompok social
- Pemenuhan kebutuhan manusia
Mempertahankan keikutsertaan dan kemampuan berinteraksi social
- Memenuhi kebutuhan dasar
- Memenuhi kebutuhan social, kasih sayang, perhatian, dan cinta
- Memfasilitasi reproduksi
- Memberi status peran
- Mensosialisasikan anak
- Memenuhi kebutuhan rekreasi
- Memenuhi kebutuhan spiritual
4. PERKEMBANGAN KELUARGA
- Perkembangan keluarga terjadi dalam suatu rentang sesuai dengan siklus kehidupan
- Prinsip yang mendasari :
a. Kebutuhan anggota keluarga
b. Perkembangan tugas
c. Awal mendasari penyempurnaan tugas berikutnya.
5. TUGAS KELUARGA PADA TAHAP CHILDBEARING
- Mempelajari pengetahuan dan membuat perencanaan kahamilan, melahirkan dan awal menjadi orangtua
- Menyiapkan diri untuk merawat anak
- Menyesuaikan pada keuangan
- Mendefinisikan pada pola peran
- Mengadaptasi pola seksual
- Memperluas komunikasi
- Mengadaptasi hubungan
- Mempertahankan moral dan filosofi kehidupan
KEHAMILAN SEBAGAI SUATU KRISIS
(AQUILERA & MESSICK 1986)
Tingkat keberhasilan menangani krisis tergantung pada :
- Kemampuan menerima secara real
- Tingkat fungsi individu sebelum krisis
- Keberhasilan atau kegagalan yang pernah dialami
- Sumber yang ada pada individu
- Kemampuan menggunakan sumber
Karakteristik Krisis
- Menimbulkan rasa tidak nyaman dan ansietas
- Menimbulkan motivasi mencari keseimbangan
- Jika tidak dapat diatasi menimbulkan kemerosotan status individu
- Berhasil diatasi maka perkembangan psikologi individu menjadi …………..
KASIH SAYANG DAN RASA KEHILANGAN SELAMA MASA PRANATAL
“PRANATAL ATTACHMENT”
- Hubungan dengan fetus ……. Trimester II
- Cara menjalin hubungan dengan berinteraksi, bicara, menginterpretasikan gerak fetus, stimulasi …..
“KEHILANGAN SELAMA MASA KEHAMILAN”
Penyimpangan dari apa yang diharapkan, dapat diatasi melalui suatu proses berkabung (grieving)
- Denial
- Angry
- Bargaining
- Depresi
- Accepting
A. Kehilangan pada ibu
@ Self Image
- Kehilangan keindahan bentuk tubuh
- Takut suami tidak tertarik lagi
B. Kehilangan pada bapak
- Merasa kehilangan pasangan tapi tidak diungkapkan secara sadar
ADAPTASI IBU
KEHAMILAN
PERUBAHAN PANDANGAN BERBAGAI HAL
TUBUH
PERASAAN
HUBUNGAN
MASA DEPAN, DSB
PERLU ADAPTASI
MENJALANI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
I. Menerima kehamilan
II. Menjalani hubungan dengan fetus
III. Melakukan penyesuaian terhadap perubahan
IV. Melakukan penyesuaian hubungan dengan pasangan
V. Mempersiapkan diri untuk kelahiran dan awal menjadi orangtua
I. MENERIMA KEHAMILAN
Respon ibu bisa berbeda-beda :
- Syok
- Gembira dan senang
- Marah
- Kombinasi beberapa perasaan
- Arahnya ke realistis
- Fakta bahwa tubuhnya akan menjadi tempat untuk kehidupan lain
Sifat yang biasa terjadi :
- Egosentris
- Berkonsentrasi pada dirinya
- Fetus belum diakui sebagai bagian dirinya
- Perlu support dari orang yang berararti
II. MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN FETUS
Bagian yang tidak terpisah dan merugikan
- Perlu proses penyatuan
- Fetus bagian terpisah dari dirinya dan dan bernilai sangat penting
- Mengontrol fisiologi dan emosi
- Menyadari kehamilan
- Memberi perhatian khusus
- Menggunakan pakaian hamil
- Memberi tahu kehamilannya pada orang lain
- Berfikir dan fantasi
- Mimpi tentang bayi
- Berbicara dengan fetus
III. MELAKUKAN PENYESUAIAN TERHADAP PERUBUHAN DALAM DIRINYA
Fisik: ukuran dan mobilitas (Body Image)
Emosi: labil
Body Image: harus diantisipasi
Ansietas meninggi
Ansietas meningkat karena merupakan transisi peran menjadi orang tua
Sering tidak disadari
Muncul dalam mimpi dan fantasi
Semua hal di atas adalah efek samping yang normal dari adaptasi emosi.
IV. ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI
Ada 2 hal penting:
1. Meningkatnya ketergantungan
- Support fisik
- Suport emosi
- Meningkatnya kekhawatiran terhadap suami bila meninggalkannya
- Meningkatkan ketidaksabaran
2. Perubahan dalam hubungan
V. MEMPERSIAPKAN KELAHIRAN DAN AWAL MENJADI ORANG TUA
Merubah ketakutan tentang melahirkan
- penjelasan
- soport maksimal
- mekanisme koping
Menerima peran ibu
- mempelajari peran
- ada perasaan mampu menjadi Ortu
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM BERADAPTASI:
1. Status
2. Kehamilan kembar
3. Kehamilan resiko tinggi
ADAPTASI AYAH TERHADAP KEHAMILAN
1. Menerima kehamilan
• Kehamilan sebagai hal yang menarik
• Suami sering ambivalen karena tidak mampu mengantisipasi peran, tergantung kesiapan suami
2. Menjalin hubungan dengan fetus
• Ayah berhubungan secara tidak langsung sampai fetus lahir
• Keterlibatan suami selama kehamilan merupakan indicator perkembangan hubungan ayah fetus
3. Menyesuaikan terhadap perubahan dengan pasangan
• Merupakan
• Memenuhi kebutuhan istri dan ia sendiri merasa aman
4. Menyesuaikan dengan perubahan hubungan seksual
Laki – laki tampak lebih sensitive karena merasa kehilangan selera
5. Menyiapkan kelahiran dan awal menyiapkan menjadi Ortu
• Membaca dan mendengar tentang bersalin
• Menyiapkan kebutuhan fisik
FAKTOR SITUASI YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI AYAH
1. Kehamilan resiko tinggi, krisis situasi
2. Kehamilan kembar
ADAPTASI SAUDARA TERHADAP KEHAMILAN
1. sangat
IMUNISASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN
Peran
Pengkajian :
1. Status perkembangan emosi
2. Status kehamilan R / TR
3. Respon ibu
4. Status hubungan dengan pasangan
5. Respon suami terhadap kehamilan
6. Situasi tempat tinggal dan keuangan
Kesulitan beradaptasi :
1. adanya pengalaman terdahulu yang kurang pada masa childbearing
2. adanya konflik
3. tidak adekuatnya persiapan
4. adanya masalah kesehtan
5. respon kurang
Diagnosa keperawatan
1. Tanda
2. Gangguan dalam proses keluarga sehubungan dengan keadaan sakit ibu selama kehamilan
3. Ansetas sehubung dengan kehamilan
4. Gangguan konsep diri sehubungan dengan adanya perubahan dalam gambaran diri
5. kurang pengetahuan tentang perubahan psikoseksual dari kehamilan sehubungan dengan proses menjadi ayah
Perencanaaan dan implementasi
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Mengajarkan perawatan diri yang efetif dan pendidikan kesehatan
Mengurangi stress dan potensial krisis.
Krisis :
~ Mendorong perilaku yang (+)
~ Memberikan support
~ Memanipulasi stressor lingkungan
~ Memberi antisipasi
EVALUASI :
Kwalitas intervensi psikososial lebih sulit diukur, tetapi dapat dilihat dengan segera.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pengukuran berat badan
2. Kulit
3. Mulut
4. Thorak
5. Cardiovaskuler
6. Payudara
7. Abdomen
8. Sistem reproduksi
9. Muskulo skeletal
10. Lain-lain