Selasa, 17 Mei 2011

Darah, Hemofilia

Darah
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.


Darah manusia: a - eritrosit; b - neutrofil; c - eosinofil;
d - limfosit.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).



Darah manusia
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
[sunting]
Komposisi
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). 
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. 
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) 
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. 
Sel darah putih atau leukosit (0,2%) 
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. 
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-
albumin 
bahan pembeku darah 
immunoglobin (antibodi) 
hormon 
berbagai jenis protein 
berbagai jenis garam 
[sunting]
Kesehatan
Beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah.
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah atau hemorrhage.

Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam pembekuan darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa.
Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah putih yang normal.
Pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi), dan juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi darah. Beberapa negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan untuk transfusi darah. Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama dengan penyumbang.
Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis.
Dalam berbagai kepentingan diagnosis penyakit, tekanan darah memiliki peranan yang amat penting.
[sunting]
Kepercayaan
Karena darah memiliki fungsi penting yang besar terhadap kehidupan, darah dikaitkan dengan beberapa kepercayaan.
Umat Kristen percaya bahawa anggur upacara Ekaristi melambangkan darah Yesus Kristus yang ditumpahkan untuk menyelamatkan mereka. 
Vampir adalah makhluk fiksi yang dipercayai terus hidup dengan menghisap darah orang yang masih hidup. 




Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
Golongan darah
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: panduan arah, cari
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 ABO 
o 1.1 Frekuensi 
o 1.2 Pewarisan 
2 Rhesus 
3 Golongan darah lainnya 
4 Kecocokan golongan darah 
5 Lihat pula 
6 Pranala luar 

 [sunting]
ABO
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif. 
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif 
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. 
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. 
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

[sunting]
Frekuensi
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
Populasi O A B AB
Suku pribumi Amerika Selatan
100%
Orang Vietnam
45.0% 21.4% 29.1% 4.5%
Suku Aborigin di Australia
44.4% 55.6%
Orang Jerman
42.8% 41.9% 11.0% 4.2%
Suku Bengalis
22.0% 24.0% 38.2% 15.7%
Suku Saami
18.2% 54.6% 4.8% 12.4%
[sunting]
Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
[sunting]
Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.
[sunting]
Golongan darah lainnya
Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika. 
Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan. 
Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika. 
Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen. 
Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH. 
[sunting]
Kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan RBC
Gol. darah resipien Donor harus
AB+ Golongan darah manapun
AB- O- A- B- AB-
A+ O- O+ A- A+
A- O- A-
B+ O- O+ B- B+
B- O- B-
O+ O- O+
O- O-
Tabel kecocokan plasma
Resipien Donor harus
AB AB manapun
A A atau AB manapun
B B atau AB manapun
O O, A, B atau AB manapun

HEMOFILLIA
HEMOFILLIA
Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah dan diturunkan oleh melalui kromoson X. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat dan kelainan seni yang nyeri dan menahun. Hemofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki, karena mereka hanya mempunyai satu kromosom X. Sedang perempuan umumnya menjadi pembawa sifat (carrier). Namun perempuan bisa juga menderita hemofilia jika pria hemofilia menikah dengan wanita carrier hemofilia. 
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu  : 
Hemofilia A :
Hemofilia Klasik, jenis hemofilia yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.  
Hemofilia kekurangan Factor VIII, terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. 
Hemofilia B : 
Christmas Disease, ; ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada   
Hemofilia kekurangan Factor IX, terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. 
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.
Sejarah Hemofilia 
    
Meski belum memiliki nama, hemofilia telah ditemukan sejak lama. Talmud, yaitu sekumpulan tulisan para rabi Yahudi, 2 abad setelah masehi menyatakan bahwa seorang bayi laki-laki tidak harus dikhitan jika dua kakak laki-lakinya mengalami kematian akibat dikhitan. Selain itu, seorang dokter asal Arab, Albucasis, yang hidup pada abad ke-12 menulis tentang sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi perdarahan akibat luka kecil.
Pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto, seorang dokter asal Philadelphia menulis sebuah laporan mengenai perdarahan yang terjadi pada suatu keluarga tertentu saja. Ia menyimpulkan bahwa kondisi tersebut diturunkan hanya pada pria. Ia menelusuri penyakit tersebut pada seorang wanita dengan tiga generasi sebelumnya yang tinggal dekat Plymouth, New Hampshire pada tahun 1780. 
Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia (haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein (1793 - 1864), pada tahun 1928.
Hemofilia juga disebut dengan "The Royal Diseases" atau penyakit kerajaan. Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 - 1901) adalah seorang pembawa sifat/carrier hemofilia. Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun. 
Salah seorang anak perempuan Victoria yaitu Alice, ternyata adalah carrier hemofilia dan anak laki-laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928. Alice dan Beatrice, adalah carrier dan merekalah yang menyebarkan penyakit hemofilia ke Spanyol, Jerman dan Keluarga Kerajaan Rusia.
Pada abad ke 20, pada dokter terus mencari penyebab timbulnya hemofilia. Hingga mereka percaya bahwa pembuluh darah dari penderita hemofilia mudah pecah. Kemudian pada tahun 1937, dua orang dokter dari Havard, Patek dan Taylor, menemukan pemecahan masalah pada pembekuan darah, yaitu dengan menambahkan suatu zat yang diambil dari plasma dalam darah. 
Zat tersebut disebut dengan "anti - hemophilic globulin". Di tahun 1944, Pavlosky, seorang dokter dari Buenos Aires, Argentina, mengerjakan suatu uji coba laboratorium yang hasilnya memperlihatkan bahwa darah dari seorang penderita hemofilia dapat mengatasi masalah pembekuan darah pada penderita hemofilia lainnya dan sebaliknya. Secara kebetulan, ia menemukan dua jenis penderita hemofilia dengan masing - masing kekurangan zat protein yang berbeda - Faktor VIII dan Faktor IX. Dan hal ini di tahun 1952, menjadikan hemofilia A dan hemofilia B sebagai dua jenis penyakit yang berbeda.
Kemudian di tahun 1960-an, cryoprecipitate ditemukan oleh Dr. Judith Pool.Dr. Pool menemukan bahwa pada endapan di atas plasma yang mencair mengandung banyak Faktor VIII. Untuk pertama kalinya Faktor VIII dapat dimasukkan pada penderita yang kekurangan, untuk menanggulangi perdarahan yang serius. Bahkan memungkinkan melakukan operasi pada penderita hemofilia.
Walaupun Hemofilia telah dikenal lama di ilmu dunia kedokteran, namun baru pada tahun 1965, diagnosis melalui laboratorium baru diperkenalkan oleh Kho Lien Kheng. Diagnosis laboratorium yang diperkenalkannya menggunakan Thromboplastin Generation Test (TGT), selain pemeriksaan waktu perdarahan dan masa waktu pembekuan darah. Pada saat itu pemberian darah lengkap segar merupakan satu-satunya cara pengobatan yang tersedia di rumah sakit. 
Gejala dan Pengobatan Hemofilia
Apabila terjadi benturan pada tubuh akan mengakibatkan kebiru-biruan (pendarahan dibawah kulit)  
Apabila terjadi pendarahan di kulit luar maka pendarahan tidak dapat berhenti.  
Pendarahan dalam kulit sering terjadi pada persendian seperti siku tangan maupun lutut kaki sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. 
Bagi mereka yang memiliki gejala-gejala tersebut, disarankan segera melakukan tes darah untuk mendapat kepastian penyakit dan pengobatannya. Pengobatan penderita hemofilia berupa Recombinant Factor VIII yang diberikan kepada pasien hemofili berupa suntikan maupun tranfusi.
Pemberian transfusi rutin berupa kriopresipitat-AHF untuk penderita hemofilia A dan plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Terapi lainnya adalah pemberian obat melalui injeksi. Baik obat maupun transfusi harus diberikan pada penderita secara rutin setiap 7-10 hari. Tanpa pengobatan yang baik, hanya sedikit penderita yang mampu bertahan hingga usia dewasa. Karena itulah kebanyakan penderita hemofilia meninggal dunia pada usia kanak-kanak atau balita.
Hal Penting yang Perlu Diketahui 
Hemofilia adalah penyakit yang tidak populer dan tidak mudah didiagnosis. Karena itulah para penderita hemofilia diharapkan mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia dan selalu membawa keterangan medis dirinya. Hal ini terkait dengan penanganan medis, jika penderita hemofilia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit atau mengalami kecelakaan. Yang paling penting, penderita hemofilia tidak boleh mendapat suntikan kedalam otot karena bisa menimbulkan luka atau pendarahan. 
Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki (terutama pada kasus hemofilia berat). 
Penderita hemofilia harus menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan perdarahan dan jangan sembarang mengonsumsi obat-obatan. 


KEKURANGAN faktor pembeku darah menyebabkan penderita mengalami kesakitan yang hebat jika terjadi perdarahan hebat terutama pada persendian atau otot, bahkan bisa menjadi lumpuh. Bila perdarahan tak segera berhenti atau terjadi pada otak akibatnya bisa fatal. 
Defisiensi faktor pembeku darah dibagi dalam tiga kriteria. Hemofilia berat, jika faktor pembeku darah kurang dari satu persen dalam darah. Hemofilia sedang, jika faktor pembeku darah antara satu sampai lima persen. Hemofilia ringan, jika faktor pembeku darah enam sampai 30 persen. 
Ada dua alternatif untuk menanggulangi defisiensi faktor tersebut. Semua membutuhkan banyak biaya. Yang paling sederhana adalah pemberian transfusi rutin seperti kriopresipitat-AHF untuk penderita hemofilia A dan plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Jumlah pemberian tergantung berat dan tinggi badan penderita. 
Cara kedua dengan obat injeksi. Obat maupun transfusi harus diberikan secara rutin tiap tujuh sampai 10 hari. Tanpa pengobatan yang baik, hanya sedikit penderita yang mampu bertahan hingga dewasa. 
Hemofilia Bisa Bikin Lumpuh
MUNGKIN agak asing juga mendengar penyakit hemofilia. Tapi biasanya akan mudah jika dilihat dari gejalanya. Yang jelas, penyakit ini, jika tidak ditangani sejak dini bisa membuat kelumpuhan, sementara di sisi lain belum ada obat yang dapat menyembuhkannya.
Hemofilia, penyakit akibat gangguan pembekuan darah yang bersifat menurun (genetis). Sederhananya, mekanisme pembekuan darahnya rusak. Diwariskan orang tuanya. Tapi bisa saja, penderita hemofilia lahir dari keluarga tanpa riwayat penyakit itu karena adanya mutasi gen. 
Menurut dr Susy Susana SpA, dari Hematologi-Oukologi Bagian Kesehatan Anak RSHS Bandung, soal apakah turun-temurun dan tidaknya itu memang rumit. ''Karena yang menurunkannya si ibu, tapi yang terkena adalah bayi laki-laki yang dilahirkannya,'' katanya mencontohkan.
Tiada Henti
Soal gejalanya, penderita biasanya mengalami luka dengan masa pendarahan yang lama. Bisa berjam-jam bahkan berhari-hari. Misalkan, ada anak laki-laki yang disunat. Dari luka sunatnya, mengucur darah yang seolah tiada henti. 
Di sisi lain, jika luka sobek atau koyak, di permukaan kulit, darah akan terlihat mengalir keluar perlahan tetapi kemudian pasti menjadi kumpulan darah yang lembek. Tetapi bila lukanya di bawah kulit, akan terjadi memar atau lebam kebiru-biruan kendati luka itu bukan berasal dari benturan. Beda lagi jika pendarahan terjadi di persendian dan otot. Jaringan di sekitarnya bisa rusak. Itulah sebabnya mengapa hemofilia bisa menyebabkan kelumpuhan. 
Bahkan gejala ini bisa muncul pada saat awal kehidupan bayi. Pada saat lahir, ada benjolan di kepalanya yang berisi darah dan sulit sembuh (hemofal sefal). Atau saat tali pusar diputus, pendarahan sulit berhenti. Peluang mereka yang terkena penyakit tersebut satu berbanding 10.000 kelahiran bayi. Sedangkan 1:16.000 adalah peluang penderita hemofilia berat. Tapi khusus bayi laki-laki adalah 1:5.000.
Lewat Darah
Kapan seseorang bisa diidentifikasi menderita penyakit ini, seperti ditegaskan, umur sebulan pun sudah bisa diketahui. Yakni melalui diagnosa melalui darah. Makin cepat ketahuan, makin baik pula dampaknya bagi si penderita. Kendati, kata Susi, harus menanggung penyakit ini sepanjang hidupnya. Biaya pengobatannya pun mahal. 
Pengobatan yang dapat dilakukan hanya berupa pengobatan suportif yaitu mengatasi episode pendarahan dan tindakan pencegahan. ''Jadi sifat pengobatannya replacemet therapy (terapi pengganti), berupa faktor pembeku darah dari luar sesuai dengan jenis hemofilianya. Pengobatan bisa juga melalui tranfusi darah,'' tambah dr Lelani Reniarti, SpAK.
Jenis hemofilia berat, pendarahan dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sebab dengan frekuensi sangat sering. Bedanya dengan hemofilia sedang, dari frekuensi pendarahannya. Sementara yang ringan, pendarahan akan terjadi bila ada trauma yang menyebabkan luka besar, atau ada tindakan cabut gigi, atau operasi.
Jika memang si ibu sadar, riwayat kesehatannya mencantumkan hemofilia, tidak ada pilihan lain selain segera memeriksakan anaknya. Begitu pun jika memiliki kecurigaan yang lain terhadap anaknya, misalkan karena sering mimisan. Tak ada salahnya mendiagnosakannya ke dokter.
Bila hemofilia itu diketahui sejak awal, menurut Susi, tenaga medis bisa memberikan pengertian yang lebih dalam kepada si penderita. Selain sebagai upaya pencegahan, juga untuk mengarahkan si penderita agar bisa tetap beraktivitas selayaknya di lingkungannya. ''Ini semata-mata demi kenyamanan si penderita. Terutama atas kualitas hidup di kehidupan sosialnya,'' katanya.
Seorang penderita hemofilia, tidak bisa beraktivitas secara serampangan. Misalnya ikut olahraga sepakbola yang banyak benturannya. Juga tidak bisa sembarangan mencabut gigi atau aktivitas lain yang berpotensi menimbulkan pendarahan.(Setiady Dwie-35)

Kalbefarma - Dalam keadaan normal, darah ada di dalam pembuluh darah dalam bentuk cair atau tidak beku. Gangguan kekentalan darah disebut gangguan hemostasis, yang terbagi 2 jenis, yaitu: perdarahan dan trombosis. Diungkapkan oleh Prof. DR. dr. Karmel Tambunan, SpPD-KHOM yang hadir sebagai pembicara pada kongres nasional hemofilia I, September 2005, dengan topik "peran antifibrinolitik pada hemofilia." 
Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah. Penyakit ini diturunkan melalui kromosom X secara resesif, oleh karena itu umumnya diidap oleh anak laki. Terdapat 2 bentuk penyakit hemofilia, hemofilia A yaitu kekurangan faktor pembekuan darah FVIII, dan hemofilia B bila kekurangan faktor pembekuan darah FIX. 
Akibat defisiensi faktor pembekuan dapat terjadi perdarahan spontan atau akibat trauma. Beratnya perdarahan tergantung tingkat defisiensi faktor pembekuan tersebut. 
Gambaran klinis erat hubungannya dengan kadar Faktor VIII/IX. Pada proses pembekuan darah secara normal jalur ekstrinsik dan intrinsik pada proses pembekuan darah sama-sama memiliki hasil akhir Faktor Xa. Bila F Xa ini bergabung dengan F Va akan terbentuk trombin. Trombin ini akan mengaktifkan fibrinogen menjadi fibrin-terlarut, bila fibrin ini bergabung dengan F XIIIa akan menghasilkan fibrin yang tidak terlarut atau fibrin yang stabil. 
Pada penderita hemofilia, F VIII/IX yang terdapat dijalur intrinsik tidak ada atau berkurang, sehingga fibrin sulit terbentuk dan terjadi gangguan pembekuan darah. 
Hemofilia berat kadar faktor VIII/IX kurang dari 1%, perdarahan dapat terjadi spontan dan berat. Insiden perdarahan 70% pada hemofilia A dan 50% pada hemofilia B. Hemofilia sedang, kadar F VIII/IX 1-5%, perdarahan sedang yang terjadi akibat trauma minim atau operasi. Insiden perdarahan ditemukan 15% pada hemofilia A dan 30% pada hemofilia B. Hemofilia ringan, yaitu kadar F VIII/IX 6-40%, perdarahan ringan akibat trauma sedang/operasi. Insiden perdarahan ditemukan 15% pada hemofilia A dan 20% pada hemofilia B. pada hemofilia juga dapat disertai defisiensi alpha 2 antiplasmin. 
Bila terjadi defisiensi alpha 2 antiplasmin maka plasmin yang akan terbentuk meningkat, hal ini menyebabkan degradasi fibrin yang juga meningkat, sehingga menimbulkan perdarahan. 
Sebagai konsekuensi definisi faktor pembekuan ini, maka pengobatan utama adalah substitusi faktor pembekuan tersebut. Pemberian DDAVP (Desmopressin Acetat) dapat meningkatkan faktor VIII. Juga pemberian antifibrinolitik seperti EACA, asam traneksamat (Kalnex) bahkan dilaporkan bermanfaat bagi pasien hemofilia yang disertai inhibitor. Hal ini logis karena selain defisiensi F VIII/IX bermanfaat bagi pasien yang disertai alfa 2 antiplasmin. Antifibrinolitik mengurangi terjadinya perdarahan pada penderita hemofilia. 
Dalam seminar hemofilia tersebut, pembicara lain dr. Djajadiman Gatot, SpA(K) menjelaskan bahwa, penderita hemofilia sekitar 2-40% dapat mengalami inhibitor. Pasien hemofilia disebut mengalami inhibitor apabila setelah diberi terapi dengan faktor VIII kadarnya di dalam darah tidak dapat mencapai 70% atau kurang dari 12 jam setelah pemberian faktor VIII kadarnya telah menurun kembali. 
Menurut dr. Karmel, asam trameksamat (Kalnex) dapat diberikan bagi penderita hemofilia dengan inhibitor untuk mengurangi perdarahannya. 
Dosis asam traneksamat diberikan 3x1000 miligram pada perdarahan berat selama 3-4 hari, kemudian dilanjutkan 4x500 miligram selama 7 hari. Umumnya diberikan pada perdarahan gastrointestinal dan mukosa mulut. Pada perdarahan ditraktus urogenital tidak dianjurkan diberi antifibrinolitik karena dapat terjadi bekuan darah/clot yang tidak dapat lisis sehingga mengakibatkan obstruksi dan kolik renal. 
Olahraga secara teratur untuk menjaga otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi jumlah masa perdarahan. Jadi, siapa bilang penderita hemofilia tidak dapat beraktifitas dan menjalani hidup layaknya orang normal.(berbagai sumber/Idh)
Suplemen, Vitamin dan Mineral
Bahagian II
Oleh Rosman Ahmad
Pusat Racun Negara

Vitamin Larut Lemak 
Vitamin yang tergolong dalam kumpulan ini terdiri daripada vitamin A, D, E dan K yang penyerapannya oleh sistem tubuh ada hubungkait dengan lelemak. Vitamin ini boleh disimpan dalam lemak dan tidak perlu diambil setiap hari. Penyakit-penyakit seperti psirosis biliari, kolesistitis dan celiac yang menghalang penyerapan lipid oleh sistem badan menyebabkan seseorang itu mengalami kekurangan vitamin larut lemak ini. Begitu juga pesakit yang sedang menjalani rawatan atau mengambil dadah yang menghalang penyerapan lelemak seperti kolestiramin dan minyak mineral akan mengalami kekurangan sekurang-kurangnya salah satu daripada vitamin-vitamin larut lemak ini. 
  
Vitamin/Mineral Sumber Peranan Pada Tubuh Kesan kekurangan dan lebihan Dos
Vitamin A Hati, susu yang diperkaya. Vitamin perlu untuk mata, kulit dan mengatur fungsi sistem imunisasi. Juga membantu dalam pemeliharaan rambut, gigi dan tulang. Kekurangan:
Boleh menyebabkan seseorang itu mengalami rabun malam, kurang pertumbuhan rambut pada kanak-kanak, hilang selera makan, kulit yang kering dan kasar, kurang daya ketahanan pada jangkitan dan mata yang kering. 
Lebih dos:
Bila di ambil berlebihan pula vitamin ini boleh menyebabkan seseorang itu mengalami sakit kepala, pandangan yang kabur, pitam, cirit birit, menstfruasi yang tidak tetap, kesakitan pada sendi dan tulang, kulit yang kering dan merekah, radang pada kulit, rambut gugur, muntah-muntah dan kegagalan hati.
Beta karoten Lobak merah, brokoli, makanan berdaun hijau. Vitamin diperlukan oleh tubuh sebagai antioksidan dan ditukarkan menjadi vitamin A dalam tubuh. -
Vitamin D Kuning telur, susu dan juga pendedahan tubuh pada cahaya matahari boleh menghasilkan vitamin D. Membantu membina dan menjaga kesihatan gigi serta tulang. Selain turut meningkatkan kadar penyerapan kalsium dalam badan. Kekurangan:
Kekurangan vitamin ini pada tubuh boleh menyebabkan penyakit rikets pada kanak-kanak, tulang yang lembut pada orang dewasa dan juga osteoporosi. 
Lebih Dos: Pengambilan secara berlebihan boleh menyebabkan seseorang itu mengalami pengumpulan kalsium pada organ tubuh, tulang rapuh dan kerosakan pada sistem renal dan kardiovaskular.
Vitamin E Minyak jagung atau biji kapas, mentega, beras perang, minyak kacang soya, minyak sayuran lain seperti minyak kacang dan sebagainya. Mengandungi antioksidan. Membantu membina sel darah merah, otot-otot dan tisu tubuh. Menyimpan asid berlemak. Antioksidan juga boleh mengurangkan risiko sesetengah kanser. Kekurangan:
Kekurangan vitamin ini jarang berlaku tetapi membabitkan kelahiran tidak cukup bulan, bayi tidak cukup berat atau kanak-kanak yang sistem tubuhnya tidak menyerap bahan berlemak dengan sempurna. Juga menyebabkan kecacatan sistem saraf.
Vitamin K Sayur-sayuran hijau, hati dan juga hasil keluaran bakteria usus. Diperlukan oleh tubuh untuk pembekuan darah secara normal. Kekurangan:
Boleh menyebabkan masalah pembekuan darah yang tidak normal atau pendarahan. 
Lebih dos:
Boleh menyebabkan jaundis pada bayi.
Mineral 
Mineral atau zat bahan galian serta sering dieksploitasi dalam pemasaran bahan suplemen makanan. Kesan daripada kekurangannya pada tubuh manausia menjadi isu semasa, manakala kesan positif pada haiwan ujian (yang pada hakikatnya hanya sedikit berlaku pada manusia) diperbesar-besarkan. 
Berbeza dengan vitamin, kandungan mineral pada tubuh berbeza-beza bergantung kepada komposisi tanah kawasan tanaman yang menentukan jenis mineral yang terdapat pada haiwan ternakan yang meragut tanaman ini. Selain itu, pengambilan mineral juga berbeza-beza dari satu tempat. Jumlah pengambilan mineral yang sesuai pada manusia masih lagi tidak dapat ditentukan dengan tepat. Pengambilan sesuatu mineral dalam dos yang tinggi dapat menyebabkan penurunan keperolehan mineral-mineral lain termasuk juga sesetengah vitamin. 
  
Vitamin/Mineral Sumber Peranan Pada Tubuh Kesan kekurangan dan lebihan Dos
Kalsium Susu, dadih, keju, sardin, brokoli dan daun lobak putih. Membantu membina tulang dan gigi yang kuat. Mengingkatkan fungsi otot dan saraf. Membantu darah membeku. Menggiatkan enzim-enzim yang diperlukan tubuh untuk menukarkan makanan kepada tenaga. Kekurangan:
Riket (sejenis penyakit tulang) pada kanak-kanak, osteomalasia (tulang lembut) dan osteoporosis pada orang dewasa. 
Lebih dos:
Mengalami sembelit, karang, ginjal, pengumpulan kalsium pada tisu-tisu badan. Menghalang penyerapan zat besi dan mineral-mineral lain.
Fosforus Dada ayam, susu, kekacang, kuning telur dan keju. Ia bergantung dengan kalsium dalam pembinaan tulang dan gigi yang sihat. Diperlukan untuk metabolisme, kimia tubuh, fungsi saraf dan otot. Kekurangan:
Walaupun jarang berlaku, ia dapat menyebabkan seseorang itu mengalami lemah-lemah tubuh, sakit tulang dan kurang selera makan. 
Lebih dos:
Menghalang penyerapan kalsium oleh sistem tubuh.
Magnesium Ayam, daging lembu, sayur-sayuran hijau, brokoli, bertih jagung, biji janggus dan gandum. Menjana enzim yang diperlukan untuk mengeluarkan tenaga dalam tubuh. Diperlukan oleh tubuh dalam pembentukan bahan genetik dan pertumbuhan tulang. Kekurangan:
Loya, bengkeng, lemah-lemah otot, kekejangan dan masalah jantung. 
Lebih Dos:
Loya, muntah-muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf. 
Amaran:
Lebih dos dapat membawa maut pada mereka yang menghidap penyakit ginjal.
Kalium Kacang tanah, pisang, jus oren, kacang hijau, cendawan, brokoli dan biji bunga matahari. Membantu mengekalkan keseimbangan cecair badan dan amat diperlukan oleh fungsi saraf dan otot. Kekurangan:
Loya, kurang selera makan, lemah-lemah otot dan rasa tidak selesa terutamanya bagi mereka yagn mengalami cirit-birit. Jarang terdapat kes lebih dos dalam mineral ini.
Vitamin K Sayur-sayuran hijau, hati dan juga hasil keluaran bakteria usus. Diperlukan oleh tubuh untuk pembekuan darah secara normal. Kekurangan:
Boleh menyebabkan masalah pembekuan darah yang tidak normal atau pendarahan. 
Lebih dos:
Boleh menyebabkan jaundis pada bayi.






BAB VI

DARAH: CAIRAN PEMBERI KEHIDUPAN
Peran Penting Darah


" Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?" 
(Surat Al-Waqi’ah: 57)
Darah adalah suatu cairan yang diciptakan untuk memberi tubuh kita kehidupan. Ketika beredar di dalam tubuh, darah menghangatkan, mendinginkan, memberi makan, dan melindungi tubuh dari zat-zat beracun. Ia nyaris bertanggung jawab penuh atas komunikasi di dalam tubuh kita. Selain itu, darah segera memperbaiki kerusakan apa pun pada dinding pembuluhnya sehingga sistem tersebut pun diremajakan kembali.
Rata-rata terdapat 1,32 galon (5 liter) darah dalam tubuh manusia yang memiliki berat 132 pon (60 kg). Jantung mampu mengedarkan seluruh jumlah ini di dalam tubuh dengan mudah dalam sesaat. Bahkan, saat berlari atau berolah raga, tingkat peredaran ini meningkat hingga lima kali lebih cepat. Darah mengalir ke segala tempat: dari akar rambut hingga ujung kaki, di dalam pembuluh darah yang beraneka ukuran. Pembuluh darah diciptakan dengan bentuk yang sempurna sehingga tidak ada penyumbatan atau pun endapan yang terbentuk. Berbagai zat-zat makanan dan panas dibawa melalui sistem yang rumit ini.

Pengangkut Oksigen
Udara yang kita hirup adalah zat yang paling penting bagi kelangsungan hidup kita. Oksigen perlu untuk pembakaran gula oleh sel ketika menghasilkan energi, sebagaimana diperlukan dalam pembakaran kayu. Itulah mengapa oksigen harus dibawa dari paru-paru menuju sel-sel. Sistem peredaran darah, yang menyerupai jaringan pipa yang rumit, melayani tujuan penting ini.
Molekul hemoglobin di dalam sel darah merah membawa oksigen. Tiap sel darah merah yang berbentuk cakram ini membawa sekitar tiga ratus juta molekul hemoglobin. Sel darah merah menggambarkan aturan kerja yang sempurna. Mereka tidak hanya mengangkut oksigen, namun juga melepaskannya di mana pun dibutuhkan, misalnya di dalam sel-sel otot yang sedang bekerja. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan-jaringan, membawa karbon dioksida, yang dihasilkan setelah pembakaran gula, kembali ke paru-paru untuk kemudian meninggalkannya di sana. Setelah ini, mereka kembali mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan-jaringan.


Pembuluh nadi terpanjang telah diciptakan dengan bentuk terkuat karena pembuluh ini berguna mengalirkan darah yang kaya oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh penjuru tubuh. Pembuluh vena bertugas membawa darah dari alat-alat tubuh ke jantung. Pembuluh darah halus, di pihak lain, memiliki rancangan sempurna karena menyalurkan darah hingga bagian-bagian tubuh yang paling jauh.

Cairan Bertekanan Imbang 
Molekul hemoglobin juga membawa gas nitrogen monoksida (NO) selain oksigen. Seandainya gas ini tidak ada di dalam darah, tekanannya akan berubah terus-menerus. Hemoglobin juga mengatur jumlah oksigen yang akan dibawa ke jaringan tubuh dengan menggunakan nitrogen monoksida. Yang menarik, sumber "pengaturan" ini tidak lebih dari sebuah molekul, yakni hanya sekumpulan atom yang tidak memiliki otak, mata, atau pun pikiran. Pengaturan tubuh kita oleh sekumpulan atom sudah pasti merupakan suatu tanda kebijaksanaan Allah yang tak terbatas, Yang menciptakan tubuh kita tanpa cela.



Seandainya bukan karena jantung, darah sudah menjadi cairan kental merah yang rusak (kanan). Namun, jantung memompa darah hingga bagian tubuh yang terjauh (kiri).



Selembar jaringan otot khusus membungkus pembuluh darah. Ketika otot mengerut, pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Gambar di sebelah kanan adalah penampang pembuluh yang menyempit. Inilah sebabnya bagian dalamnya bergelombang (atas). Di sekeliling pembuluh, terdapat sejumlah urat otot (merah) dan saraf (biru).

Sel dengan Rancangan Sempurna
Sel darah merah merupakan bagian terbesar dari keseluruhan sel-sel darah. Seorang pria dewasa memiliki tiga puluh miliar sel darah merah, yang akan cukup untuk menutupi hampir separuh lapangan sepak bola. Sel-sel inilah yang memberi warna pada darah dan tentunya, juga kulit kita.
Sel-sel merah terlihat berbentuk cakram. Karena kelenturannya yang luar biasa, mereka dapat memipih melalui pembuluh darah halus dan lubang-lubang terkecil. Jika sel-sel tersebut tidak selentur itu, sel-sel ini tentu sudah tertahan di berbagai tempat di dalam tubuh. Sebuah pembuluh darah halus biasanya bergaris tengah empat hingga lima mikrometer, sedangkan sebuah sel darah merah bergaris tengah sekitar 7,5 mikrometer (satu mikrometer sama dengan seperseribu milimeter, yakni 0,000039 inci).
Apa yang akan terjadi jika sel darah merah tidak diciptakan sedemikian lentur? Para peneliti penyakit diabetes memberikan sejumlah jawaban atas pertanyaan ini. Pada penderita diabetes, sel-sel darah merah telah kehilangan sifat kelenturannya. Keadaan ini sering mengakibatkan penyumbatan karena adanya sel darah merah yang tidak lentur di dalam jaringan halus di mata pasien, yang menyebabkan kebutaan.


Sistem peredaran darah memberi makan masing-masing dari ratusan triliun sel yang membentuk tubuh manusia. Pada gambar, pembuluh darah berwarna merah menggambarkan darah beroksigen dan yang biru menggambarkan darah tanpa oksigen.

Sistem Darurat Otomatis
Usia sel darah merah sekitar 120 hari sebelum akhirnya dibuang melalui limpa. Pengurangan ini dipulihkan dengan dihasilkannya sel-sel baru yang terus-menerus. Pada keadaan normal, 2,5 juta sel darah merah dihasilkan setiap detiknya, jumlah yang dapat ditingkatkan jika diperlukan. Suatu hormon yang bernama "eritopoietin" mengatur tingkat produksinya. Misalnya, karena pendarahan hebat karena kecelakaan atau pendarahan hidung, kehilangan darah ini segera dipulihkan. Selain itu, tingkat pembentukan sel darah ini meningkat jika kandungan oksigen udara mengalami penurunan. Misalnya, ketika sedang mendaki di ketinggian yang sangat tinggi, karena penurunan kadar oksigen yang terus-menerus, maka tubuh kita secara otomatis melakukan hal ini untuk menggunakan oksigen yang tersedia dengan cara yang paling efisien.

Sistem Pengangkutan yang Sempurna
Bagian cairan darah yang disebut plasma membawa lebih banyak lagi zat-zat lain yang ada dalam tubuh, tidak hanya sel-sel darah. Plasma adalah cairan jernih kekuningan yang membentuk 5% dari berat tubuh normal. Dalam cairan ini, 90% kandungannya terdiri dari air, garam, mineral, karbohidrat, lemak, dan ratusan jenis protein yang berbeda. Sejumlah protein dalam darah merupakan protein pengangkut, yang mengikat lemak (lipida) dan membawanya ke seluruh jaringan tubuh. Jika protein tidak membawa lemak dengan cara ini, lemak akan terapung tak terkendali di mana-mana, yang dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan.
Hormon-hormon di dalam plasma berperan sebagai kurir khusus. Mereka melayani komunikasi antara alat-alat tubuh dengan sel-sel dengan menggunakan pesan-pesan kimiawi.
Albumin adalah hormon yang paling banyak terdapat dalam plasma, yang bisa disebut sebagai pengangkut. Ia mengikat jenis lemak seperti kolesterol, hormon-hormon, bilirubin, zat warna empedu beracun yang berwarna kuning, atau zat obat seperti penisilin. Ia meninggalkan zat-zat beracun tersebut di hati dan kemudian membawa zat-zat makanan serta hormon-hormon lain ke tempat mana pun yang memerlukannya.
Dengan memperhitungkan semua ini, jelaslah bahwa tubuh manusia diciptakan dengan kecermatan yang sangat tinggi. Kemampuan sebuah protein untuk membedakan antara lemak, hormon, dan obat, sekaligus menentukan tidak hanya tempat yang memerlukannya namun juga jumlah yang akan diberikan, semuanya merupakan petunjuk adanya rancangan yang sempurna. Lebih jauh lagi, contoh-contoh yang mengejutkan ini hanyalah sedikit di antara belasan ribu peristiwa biokimiawi berbeda yang berlangsung dalam tubuh. Triliunan molekul dalam tubuh bekerja dengan keselarasan yang mengagumkan. Dan memang, seluruh molekul ini muncul dari pembelahan satu sel tunggal yang terbentuk di dalam rahim seorang ibu. Jelaslah bahwa sistem yang luar biasa di dalam tubuh manusia merupakan kesempurnaan mengagumkan ciptaan Allah, Yang telah menciptakan manusia dari setetes air (mani).

Cara Pengendalian Khusus
Zat-zat makanan harus menyeberang dari nadi melalui dinding pembuluh nadi, untuk memasuki jaringan yang membutuhkan. Meskipun dinding pembuluh nadi mempunyai pori-pori amat kecil, tidak ada zat yang mampu menembusnya sendiri. Hanya tekanan darah yang membantu penembusan ini. Akan tetapi, zat-zat makanan yang menyeberang ke dalam jaringan lain dalam jumlah yang lebih besar dibanding yang diperlukan akan menyebabkan peradangan dalam jaringan. Karena itulah ada suatu cara khusus yang dipasang untuk menyeimbangkan tekanan darah dan menarik cairan kembali ke darah. Inilah tugas albumin, yang lebih besar ukurannya daripada pori-pori pada dinding arteri dan cukup banyak dalam darah untuk menyedot air seperti layaknya sepon. Seandainya tidak ada albumin dalam tubuh, tubuh akan membengkak seperti buncis kering yang ditinggalkan di dalam air.



Jika gumpalan darah beku (kiri) terbentuk dalam pembuluh vena koroner jantung dan terus-menerus membesar, hal itu akan mengakibatkan serangan jantung. Dalam peristiwa tertentu akibat tekanan darah, jaringan jantung pecah. Darah menyembur keluar dari jantung bagaikan memancar dari mulut selang (kanan). 
Sebaliknya, zat-zat dalam darah tidak boleh memasuki jaringan otak tanpa kendali, sebab zat-zat yang tidak dikehendaki tersebut dapat sangat merusak sel-sel saraf (neuron). Karena itulah otak dilindungi dari segala bahaya yang dapat terjadi. Lapisan-lapisan sel padat menutupi pori-pori. Semua zat perlu melewati lapisan ini layaknya melintasi pos penjagaan keamanan, yang mengatur keseimbangan aliran zat-zat makanan ke dalam bagian paling peka di seluruh tubuh. 

Pengatur Suhu Tubuh
Selain racun, sel darah merah, vitamin dan zat-zat yang lain, darah juga membawa panas, suatu hasil sampingan dari pembentukan energi di dalam sel. Menyebarkan dan menyeimbangkan panas tubuh sesuai dengan suhu lingkungan sekitar sangatlah penting. Seandainya tidak terdapat sistem pemerataan panas dalam tubuh kita, maka tangan kita akan menjadi terlalu panas sedangkan bagian tubuh lainnya akan tetap dingin ketika otot-otot lengan sedang bekerja, yang akan sangat merusak metabolisme tubuh. Inilah mengapa panas diedarkan secara merata ke seluruh tubuh, yang hanya dilakukan oleh sistem peredaran darah saja. Untuk menurunkan panas tubuh yang diedarkan ke seluruh badan, sistem pengeluaran keringat dijalankan. Selain itu, pembuluh darah melebar di bawah kulit, yang memungkinkan kelebihan panas yang ada dalam darah dialirkan ke udara luar. Itulah sebabnya ketika kita berlari atau melakukan kegiatan lain yang menguras tenaga, wajah kita menjadi merah. Peredaran darah bertanggung jawab dalam menjaga panas tubuh maupun mendinginkannya. Pada suhu lebih dingin, pembuluh darah di bawah kulit kita menyusut, sehingga berperan mengurangi jumlah darah yang beredar di bagian tubuh tertentu tempat panas paling mudah terlepas, sehingga mempertahankan tingkat pendinginan tubuh pada titik terkecil. Memucatnya wajah seseorang tatkala dingin merupakan tindakan pengamanan oleh tubuh secara otomatis. 42
Segala hal yang terjadi dalam darah benar-benar rumit dan saling berkaitan. Segala hal telah diciptakan dengan sempurna hingga perincian terkecil. Bahkan, terdapat keseimbangan yang luar biasa mengagumkan dalam aliran darah sehingga adanya gangguan terkecil pun dapat menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius. Darah telah diciptakan dengan segala hal yang diperlukannya oleh Pencipta Yang Maha Esa dalam sekejap. Pencipta, Yang memiliki ilmu dan kekuasaan yang tiada tara itu, adalah Allah:
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. (Surah Thaha: 98)

Sistem Tanpa Kesalahan Sekecil Apa pun: Pembekuan Darah


Cara Kerja Pembekuan Darah: Ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, suatu enzim yang disebut tromboplastin yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan yang rusak bergabung dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang akhirnya mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, menumpuk, sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang terbentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbarui, keropeng tersebut akan mengelupas.
Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan akhirnya akan berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali. Di tempat terjadinya pendarahan, gumpalan darah beku terbentuk, yang menyumbat dan menyembuhkan luka pada saatnya. Ini mungkin sebuah kejadian yang sederhana dan lumrah bagi Anda, namun para ahli biokimia telah menyaksikan melalui penelitian mereka bahwa hal ini sebenarnya adalah hasil dari sistem yang amat rumit yang tengah bekerja. Hilangnya satu bagian saja dari sistem ini atau kerusakan apa pun padanya akan menjadikan keseluruhan proses tidak bekerja. 
Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya telah pulih seperti sedia kala, gumpalan beku itu harus lenyap. Sistem ini bekerja sempurna hingga seluk-beluk terkecilnya. 
Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus terbentuk segera untuk mencegah makhluk hidup mengalami kematian. Selain itu, darah beku tersebut harus menutupi keseluruhan luka, dan lebih penting lagi, harus hanya terbentuk tepat di atas, dan tetap berada di atas luka tersebut. Jika tidak, seluruh darah makhluk hidup akan membeku dan menyebabkan kematian, itulah mengapa bekuan darah itu harus terjadi pada waktu dan tempat yang tepat
Unsur terkecil dari sumsum tulang, yakni keping-keping darah atau trombosit, sangatlah menentukan. Sel-sel ini merupakan unsur terpenting di balik pembekuan darah. Protein yang disebut faktor Von Willebrand memastikan, agar dalam perondaannya yang terus-menerus atas aliran darah, keping-keping ini tidak membiarkan tempat luka terlewati. Keping-keping yang terjerat di tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat yang mengumpulkan keping-keping lain yang tak terhingga banyaknya di tempat yang sama. Sel-sel tersebut akhirnya menopang luka terbuka itu. Keping-keping tersebut mati setelah menjalankan tugasnya menemukan luka. Pengorbanan diri ini hanyalah satu bagian dari sistem pembekuan dalam darah. 
Trombin adalah protein lain yang membantu proses pembekuan darah. Zat ini hanya dihasilkan di tempat yang terluka. Jumlahnya tidak boleh melebihi atau pun kurang dari yang diperlukan, dan juga harus dimulai dan berakhir tepat pada waktu yang diperlukan. Lebih dari dua puluh jenis zat kimia tubuh yang disebut enzim berperan dalam pembentukan trombin. Enzim-enzim tersebut dapat merangsang perbanyakan trombin maupun menghentikannya. Proses ini terjadi melalui pengawasan yang begitu ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar ada luka sesungguhnya pada jaringan. Segera setelah enzim-enzim pembekuan darah tersebut mencapai jumlah yang memadai di dalam tubuh, fibrinogen yang terbuat dari protein-protein pun terbentuk. Dalam waktu singkat, sekumpulan serat membentuk jaring, yang terbentuk di tempat keluarnya darah. Sementara itu, keping-keping darah yang sedang meronda, terus-menerus terperangkap dan menumpuk di tempat yang sama. Apa yang disebut gumpalan darah beku adalah penyumbat luka yang terbentuk akibat penumpukan ini.
Ketika luka telah sembuh sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang.
Sistem yang memungkinkan pembentukan darah beku, yang menentukan tingkat kebekuannya, yang menguatkan serta melarutkan gumpalan darah beku tersebut, tidak diragukan lagi mempunyai kerumitan yang benar-benar tak tersederhanakan. 43
Sistem ini bekerja dengan sempurna hingga seluk-beluk yang paling kecil. 
Apa yang akan terjadi jika ada sedikit masalah dalam sistem yang bekerja dengan sempurna ini? Misalnya, jika terjadi pembekuan dalam darah sekalipun tidak terdapat sebuah luka, atau jika gumpalan darah beku mudah terlepas dari luka? Hanya terdapat satu jawaban untuk pertanyaan ini: dalam keadaan tersebut maka aliran darah yang menuju organ penting dan terpeka, seperti jantung, otak, dan paru-paru, akan tersumbat dengan gumpalan, yang tak pelak lagi akan membawa kematian.
Kenyataan ini sekali lagi memperlihatkan kepada kita bahwa tubuh manusia dirancang dengan sempurna. Mustahil untuk menjelaskan sistem penggumpalan darah dengan berdasarkan dugaan kejadian kebetulan atau "perkembangan bertahap" sebagaimana yang dinyatakan teori evolusi. Sistem yang dirancang dan diperhitungkan dengan seksama seperti ini merupakan bukti tak terbantahkan tentang kesempurnaan dalam penciptaan. Allah, Yang menciptakan kita dan menempatkan kita di bumi ini, telah menciptakan tubuh kita dengan sistem ini, yang melindungi kita dari banyak luka yang kita dapati sepanjang hidup kita.




Cara Kerja Pembekuan Darah 
Gambar di atas 44 menjelaskan cara pembekuan darah. Gumpalan darah beku dihasilkan melalui reaksi kimia serangkaian zat dengan urutan tertentu. Untuk melarutkan darah beku tersebut, proses rumit yang serupa terjadi di sini.

Pembekuan darah sangat penting tidak hanya untuk luka yang tampak, namun juga untuk robeknya pembuluh darah halus dalam tubuh kita yang terjadi sepanjang waktu. Meskipun tidak kita sadari, selalu terjadi pendarahan kecil dalam tubuh yang terus-menerus. Ketika lengan terbentur pintu atau duduk terlalu lama, ratusan pembuluh darah halus darah robek. Pendarahan tersebut segera dihentikan dengan adanya sistem pembekuan darah dan pembuluh darah halus dapat pulih sebagaimana keadaan normal. Jika benturan itu lebih parah, maka pendarahan dalam itu akan lebih parah pula, yang menyebabkan peradangan yang biasanya disebut "memar." Seseorang yang kurang sempurna sistem pembekuan darahnya harus menghindari benturan sekecil apa pun. Pada penderita hemofilia (darah susah menggumpal), karena sistem pembekuan darahnya tidak bekerja, menjalani hidupnya seperti itu. Penderita hemofilia yang parah tidak akan mampu bertahan hidup terlalu lama. Bahkan pendarahandalam yang kecil, yang disebabkan oleh terpeleset atau jatuh yang sederhana saja, mungkin sudah cukup untuk mengakhiri hidupnya. Dengan kenyataan yang sederhana ini, setiap kita seharusnya merenungkan keajaiban penciptaan dalam tubuh kita, dan bersyukur kepada Allah, Yang menciptakan tubuh kita dengan sempurna. Tubuh ini merupakan karunia tersendiri untuk kita dari Allah, bahkan satu sel pun tidak mampu kita perbanyak. Ketika menyeru manusia, Allah berfirman:
"Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?" (Surat Al-Waqi’ah: 57)



Berobat Dengan Terapi NurSyifa' Terasa Sembuhnya !



Al-Qur'an ini adalah penerangan bagi umat manusia serta petunjuk dan pelajaran bagi Orang-orang yang bertaqwa.
( QS.. 3 : 138 
Setiap penyakit itu ada obatnya,  jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla ( HR. Muslim ).
> Inikah yang Anda inginkan ? Sembuh dari Penyakit Jantung yang Anda atau keluarga Anda derita ? Sembuhkan segera dengan Terapi NurSyifa' !



" Kemukjizatan al Fatihah - al Qur'an "

 Terapi NurSyifa' Menyembuhkan Penyakit Jantung hingga Jantung Koroner & Penyakit Dalam Lainnya 
TERDAPAT beberapa faktor yang menyebabkan seseorang diserang dan mengidap penyakit jantung. Diantaranya yaitu asap rokok, tekanan perasaan (stres, depresi), kandungan lemak tinggi, kolesterol, kurang berolah raga, darah tinggi dan kencing manis. 
1. Asap rokok dikenal pasti sebagai penyebab utama sakit jantung. Asap rokok ini akan mempercepat pembekuan darah, menggalakkan pengendapan lemak pada dinding jantung dan mengurangi supply oksigen ke jantung dan peredaran darah.

2. Seseorang yang mengalami tekanan perasaan (stres, depresi) maka akan menyebabkan denyutan jantungnya semakin meningkat dan sekaligus menyebabkan tekanan darahnya turut meningkat.

3. Mengkonsumsi lemak yang terlalu tinggi seperti mentega, minyak sapi, daging berlemak turut memberi andil negatif kepada jantung seseorang dan membahayakan kesehatan mereka.

4. Olah raga (senam) penting untuk menguatkan jantung sekaligus mampu memperbaiki pengaliran darah ke jantung.

5. Darah tinggi akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, malah keadaan ini menyebabkan jantung terpaksa memompa lebih kuat untuk mengalirkan darah melalui saluran yang sempit. Lebih tinggi tekanan darah, lebih besar peluang serangan sakit jantung.

6. Penderita penyakit kencing manis mempunyai peluang yang lebih tinggi mendapat serangan penyakit jantung.

Saran untuk mengatasi masalah penyakit jantung adalah : berusaha berhenti merokok, melakukan aktivitas olah-raga, senam secara teratur, mendapat istirahat yang cukup dan refresing menghirup udara segar di gunung, dipantai atau ditempat terbuka, berdzikir dan meningkatkan ibadah untuk mencapai ketenangan bathin.
Fungsi Utama Jantung dan Paru-paru :
Tugas utama jantung ialah memompa darah ke seluruh organ tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan di ginjal dan paru-paru. Kemampuan otot jantung melaksanakan tugas tersebut berangsur-angsur menurun sejalan dengan pertambahan usia. Penurunan kemampuan ini akan semakin mencolok bila ada keadaan lain yang turut mempengaruhi fungsi otot jantung tersebut. Misalnya, infeksi otot jantung/selaput otot (miokarditis/perikarditis), berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya (penyakit jantung koroner), bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan jantung (hipertensi), dll. 
Gangguan fungsi Diastolik :
Hipertensi akan mengubah struktur / morfologi otot jantung dan berangsur-angsur akan mengurangi kemampuan elastisitasnya. Tekanan akhir relaksasi jantung turut meningkat, sehingga menyulitkan arus balik dari paru-paru memasuki serambi kiri jantung. Cairan di paru-paru akan mudah merembes ke kantong-kantong udara, sehingga menimbulkan sesak napas. Dengan demikian, paru-paru turut menjadi rentan terhadap peningkatan tekanan darah (diastolik) di jantung.
Dalam keadaan seperti ini, bila tekanan darah tiba-tiba melonjak tinggi, dapat terjadi suatu kegawatan jantung-paru akibat perembesan cairan dalam jumlah besar dan meluas ke hampir seluruh kantong-kantong udara dalam paru-paru. Pasien akan mengeluh sesak napas berat. Lebih lega mengambil posisi duduk atau setengah tidur, karena bila berbaring cairan di paru-paru akan menempati hampir seluruh ruang ventilasi udara. Frekuensi jantung meningkat untuk mengkompensasi berkurangnya isi-sekuncup, agar curah-jantung semenit dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Oleh karena itu orang yang lemah jantung, pada awalnya mengeluh lekas capek, batuk-batuk sampai sesak napas berat, disertai debaran jantung yang makin kencang dan kadang tidak beraturan.
Gangguan fungsi Sistolik :
Pada gilirannya bila gangguan fungsi diastolik berjalan terus, fungsi sistolik menyusul terganggu. Lemah-jantung menjadi makin nyata. Biasanya arus balik ke jantung makin terbendung, sehingga timbul pembengkakan pada kedua tungkai. Tekanan darah yang biasanya tinggi, kini menjadi normal sampai dengan rendah, bergantung pada berat-ringannya lemah jantung.
Demikianpun dengan sesak napas, mulai dari yang ringan sampai berat. Ada suatu pengelompokan dari New York Heart Association yang menetapkan empat klasifikasi fungsional lemah-jantung (heart failure). Pertama, dengan aktivitas berat baru timbul sesak napas. Kedua, pekerjaan sehari-hari tak dapat dilaksanakan dengan baik karena mudah capek sampai sesak napas. Ketiga, aktivitas ringan dalam rumah pun telah menimbulkan sesak napas. Keempat, meski dalam keadaan istirahat pun pasien sesak napas.
Penyakit Penyerta, Ikutan :
Keadaan lain yang turut memberatkan perjalanan penyakit ini ialah penyakit jantung koroner. Dalam keadaan kekurangan / defisit suplai oksigen ke otot jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, enersi yang tersedia diprioritaskan untuk fungsi sistolik terlebih dahulu. Dengan kata lain kehabisan energi untuk relaksasi.
Fungsi diastolik makin terganggu dan makin melemahkan fungsi jantung. maka besar kemungkinan lemah-jantung yang dialami diperberat oleh penyakit jantung koroner sebagai penyakit penyerta.
Berpantang Mati sebelum Ajal
Strategi pengobatan akan berubah seandainya ditemukan penyakit jantung koroner. Bila hipertensi yang dominan, maka pengobatan terutama diarahkan pada upaya menurunkan tekanan. Tapi bila suplai oksigen ke otot jantung yang semakin defisit akibat penyakit jantung koroner, maka pengobatan terutama diarahkan pada upaya membesarkan pembuluh koroner (vasodilatasi) dan tindakan revaskularisasi.
“Berpantang Mati sebelum Ajal”, demikian ungkapan bijak yang perlu diterapkan oleh pasien. Maksudnya, perlu mengubah kebiasaan hidup dan melakukan penyesuaian gaya hidup yang selaras dengan kemampuan jantung. Mengatur menu dan pola makan, meningkatkan kecerdasan emosi, dan memantapkan spiritual fitness merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan manajemen lemah-jantung.
Berbagai Penyakit Jantung hingga Kronis tersebut dapat Disembuhkan :
* Berdasarkan Penelitian dan Pengalaman Mengobati selama Puluhan Tahun terhadap berbagai Penyakit Jantung dan Paru-paru, Terapi NurSyifa' mampu mengatasi dan menyembuhkan berbagai penyakit tersebut diatas.
* Telah Mengetahui Sebab Musabab Munculnya suatu Penyakit dan Telah menemukan Ramuan Obat-nya yang Manjur dan Mustajab. Hingga penyakit yg Kronis sekalipun mampu Disembuhkan dengan Cepat tanpa Efek Samping.
Sistematika Proses Pengobatan / Penyembuhan hingga Sehat Kembali :
1. Berdzikir dan Beribadah mendekat kepada Allah.
2. Teknik Konsentrasi / Meditasi Memusatkan Fikiran kepada yang Kita Inginkan dipadu dengan Teknik Pernafasan dan Visualisasi.
3. Teknik Mengkonsentrasikan Fikiran terhadap Proses Penyembuhan, Pembersihan Diri membuang sisi gelap, enerji negatif, sifat buruk, kenangan buruk, trauma, mengusir kebencian, dendam, sakit hati, kesusahan, kesedihan, dll. sehingga perasaan tenang tenteram dan menyenangkan muncul dan mengisi hati nurani kita.
4. Pembangkitan Enerji Nur Ilahi dan teknik Pengalir-alirkannya untuk membersihkan berbagai penyakit, gangguan fikiran, flek-flek hitam, dll. sehingga seluruh tubuh bersih dan bersinar terang. Pada fase ini perasaan telah tenang, bebas dari stres depresi dan ketegangan, mulai timbul rasa bahagia, optimisme, semangat dan vitalitas baru, badan terasa enak dan nyaman.
5. Menggunakan Kombinasi Pengobatan berupa : Pengaliran Enerji Sinar Penyembuh NurSyifa' mukjizat al-Quran, Terapi Biologi, Obat Alami : Ramuan Jamu Herbal, Madu, dll.
6. Kerusakan jaringan di jantung, paru-paru dikoreksi, otot-otot di jantung dan paru-paru diperkuat, sel-sel yang sehat diregenerasi terintegrasi dengan sel lama, memperkuat kondisi fisik, meningkatkan fungsi kerja organ tubuh lainnya, mempercepat proses kesembuhan dan meningkatkan Anti body (Daya kekebalan Tubuh) agar penyakit ikutan segera sembuh.
7. Teknik menggunakan enerji Nur Ilahi yang telah dibangkitkan itu, membantu aktif proses kesembuhan, sehingga terjadi perpaduan antara penyembuh dan pasien yang akhirnya mampu mengusir penyakit yang kronis sekalipun.
8. Mengatur pembuangan racun penyakit yang telah hancur berupa : bakteri, virus, kuman, dll. melalui saluran pembuangan seperti air seni, air besar dan keringat. (salah satunya dengan banyak minum air putih).
9. Proses Pemulihan Diri Revitalisasi.
Menurut penelitian konvensional pertumbuhan pada anak-anak melambat setelah usia 8 (delapan) tahun. Secara rasional itu menjelaskan mengapa kesembuhan pada anak-anak lebih cepat sedangkan pada Manula (Para Orang Tua) jauh lebih lambat, sehingga dibutuhkan banyak kesabaran.
Bagi pengobatan jantung (penyakit kronis), terapi pengobatannya tidak boleh terputus, mengingat : bagi penyakit syaraf ada aspek pemrograman yang harus dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan.
Untuk pasien yang datang dari luar kota dan luar negeri, disekitar Yayasan NurSyifa', terdapat banyak tempat kost (bisa disewa mingguan, bulanan) dengan fasilitas mulai dari Fan hingga AC (ber-pendingin ruangan) dengan harga terjangkau, dengan jarak hanya berkisar antara 50 sampai 200 meter saja (bisa dicapai tanpa perlu berkendaraan), dan ada juga hotel biasa sampai hotel berbintang. Kami di NurSyifa' belum bisa menyediakan ruang perawatan khusus bermalam.
Demikianlah, Bila ada keluarga Kita yang sakit segera diobati, karena penyakit sesungguhnya merupakan suatu derita yang berkepanjangan bagi mereka. Perhatikan kesehatan mereka karena bagaimanapun juga mereka masih tanggung jawab Kita.
Terapi NurSyifa' mengobati, Menyembuhkan dengan aman tanpa efek samping, bahkan meningkatkan harkat kehidupan secara signifikan.
Terapi NurSyifa' Telah Berpengalaman Mengobati selama Puluhan Tahun dengan menggunakan Pengobatan Islami yang telah dipercaya selama berabad-abad kemanjurannya dengan memadukan pada pengobatan tradisional berupa ramuan jamu (Herbal) dan Madu.
**Membiarkan Penyakit Berbahaya hingga kronis seperti sakit Jantung, Kanker tanpa upaya Pengobatan bisa berakibat Fatal yaitu hidup penuh derita bahkan kematian. Firman Allah : " AKU tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri mengubahnya ". Berikhtiar dan berusahalah mencari pengobatan yang cocok & manjur dijalan yang diridho'i Allah SWT......

> Bila Anda sudah merasa frustasi dengan Penyakit Anda yang tidak kunjung Sembuh, Cobalah Pengobatan yang satu ini. Berdasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah Penyembuhan dengan Cara ini bisa menjadi Alternatif Terbaik bagi Anda. Kami jamin tidak akan ada Resiko apapun.
* Pengobatan dengan Teknologi Al-Qur'an memberi Hikmah Kesembuhan seutuhnya dan tidak akan pernah Melukai dan Menyakiti siapapun.
*Kami membawa Pesan dan Harapan kepada semua orang yang menderita sakt, Sembuh dengan berobat Terapi NurSyifa', Insya Allah Kun Fayakuun....
**Bila ada keluarga atau teman yang sakit, Informasikan Pengobatan ini, agar mereka sembuh & kembali sehat, lihat, betapa bahagianya mereka menerima info ini.


TERAPI SEKALIGUS BERIBADAH
Berbagai penyakit medis maupun non medis hingga kronis bisa disembuhkan dengan Terapi NurSyifa'. Bila Sakit segeralah Berobat, sebelum penyakitnya bertambah parah, minimal periksakan penyakit yang diderita. (Konsultasi Penyakit Gratis !)
**Para Pasien saat diterapi merasakan suatu gelombang enerji yang mengalir masuk kedalam diri mereka, yang terasa langsung memberi hikmah kesembuhan, melenyapkan rasa sakit dan penyakit, melenyapkan stres depresi ketegangan, mengisi fikiran dan hati dengan rasa tenang tenteram menyenangkan, menumbuhkan kesabaran dan melenyapkan temperamen emosi kemarahan, serta meningkatkan daya fikir imajinasi kreativitas, semangat dan vitalitas.
Hal itu terjadi dengan mengalir masuknya Enerji Sinar Penyembuh NurSyifa' yang datangnya dari Allah Yang Maha Menyembuhkan, Mukjizat al-Qur'an.
Penyakit yang biasa menyerang Wanita & Wanita Karir >>>
Pengobatan Bagi Bayi dan Anak-anak >>>
Informasi Penting Bagi Mereka yang Ingin Berobat ke NurSyifa' >>>
Lihat : Khasiat Nyata Terapi NurSyifa' Menyembuhkan Secara Menakjubkan >>>


" Kemukjizatan surat al-Fatihah - al-Qur'an "
Al Qur'an adalah Buku Panduan dan Petunjuk ( Manual Book ) bagi setiap manusia, semua yang dibutuhkan telah tersedia didalamnya.

  YAYASAN NURSYIFA' 
Jl. Gg. Tembok 26 - Menteng Raya - Jakarta Pusat 10340 - Belakang Gedung Joang '45 - Hotel Treva Int. ( Atau Masuk dari arah Kantor Pos Cikini )
Telpon : 62-21 314 7850,   Hp.: 0816 14 23923,    Hp.: 0856 105 1020
E-mail Kami :  y_nursyifa@yahoo.com  dan  info@pengobatan.com 
DENAH LOKASI TEMPAT PRAKTEK >>>
Pengobatan Terapi NurSyifa' Selama bertahun-tahun telah dipercaya Masyarakat Luas sebagai Alternatif Pengobatan selain Medis yang Terpercaya
Biaya 1x Terapi : Rp. 30.000,-- Seikhlasnya Bagi yang Kurang Mampu, Sudah Termasuk Obat, berupa Jamu (Herbal) hasil Penelitian dan Pengalaman Mengobati puluhan tahun, Madu, dan air Zamzam (bila masih tersedia).  Snack dan Minuman tersedia Gratis.

Do'a - Usaha - Iman - Taqwa pada Allah SWT.
Tingkatkan Ibadah Dengan Berzikir....

| Visi Misi | Metode | Pengantar Pengobatan | Penyakit Kronis | Paradigma Baru Pengobatan |
| Sembuh dari Penyakit Kronis | Lifestyle Medicine | Mempercepat Proses Kesembuhan |
| Sejarah Ruqyah di NurSyifa | Terapi Kuantum Imajiner | Pengantar Kerejekian | Rasa Bahagia |
| Menuju Kehidupan Baru | Buka Aura Islami | Jadwal Kegiatan | Pelatihan yg Bisa Diikuti |



TERAPI NURSYIFA' - MENGOBATI DAN MELANCARKAN DATANGNYA REJEKI
Terapi NurSyifa Menyembuhkan : penyakit / sakit jantung koroner darah tinggi hypertensi sistolik diastolik gangguan klep pada jantung paru-paru sesak nafas, dll.
 Alternatif Terapi Nur Syifa' by Haji Mohammad Bambang Irawan S.
Copyright © 2001 [ PT Supra Abadisentosa ]. All rights reserved.
Revised/disempurnakan:  .
Tumor Ganas, Kanker, pada Payudara, Kandungan, Hati / Liver, Rahim, Vagina (Kelamin), Leher, Ketiak, Usus, Dubur, Lambung, Pankreas, Kepala, Tiroid, Hati, Jantung, Ginjal, Prostat, Persendian, Paru-paru, Urat Syaraf, Darah, THT, Otak, Saluran Empedu, Kantong Empedu, Limpa, Kulit, Rongga Mulut, Tenggorokan, Mata, Tulang, Pendarahan akibat (kanker, tumor, benjolan, kista, mium, miyoma), Kanker atau infeksi yang disebabkan oleh : Virus HIV/AIDS, Virus Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), Virus (HPV), kanker atau infeksi yang disebabkan oleh Bakteri, Radang Otak, sakit Jantung, Jantung Koroner, kelainan Jantung, Klep Jantung, Rubella, Stroke, Lumpuh, Pikun, Gagal Ginjal, Penyakit Dalam dan berbagai penyakit kronis lainnya. 
 Sistematika Pengobatan Khusus Penyakit Kronis : Kanker, Tumor (Benjolan), Kista, Mium, Miyoma, di : 
Payudara, Rahim, Vagina (Kelamin), Leher, Ketiak, Usus, Dubur, Lambung, Pankreas, Kepala, Tiroid, Hati, Jantung, Ginjal, Prostat, Persendian, Paru-paru, Urat Syaraf, Darah, THT, Saluran Empedu, Kantong Empedu, Limpa, Kulit, Rongga Mulut, Tenggorokan, Mata, Tulang, Testis, Pendarahan akibat (kanker, tumor, benjolan, kista, mium, miyoma), Kanker atau infeksi yang disebabkan oleh : Virus HIV/AIDS, Virus Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), Virus (HPV), kanker atau infeksi yang disebabkan oleh Bakteri, dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Terapi NurSyifa Menyembuhkan : penyakit / sakit jantung koroner darah tinggi hypertensi sistolik diastolik gangguan klep pada jantung paru-paru sesak nafas, dll.

Photobucket